Friday, March 18, 2016

Tugas Kesehatan Mental (Minggu 1)

Artikel :

Studi Perilaku Belanja Remaja Indonesia 2015
Remaja merupakan segmen yang sangat potensial. Selain karena besarnya nilai uang yang dibelanjakan, populasinyapun sangat besar. Data Badan Pusat Statistika merilis jumlah populasi remaja pada tahun 2015 ini diperkirakan mencapai 54,4 juta atau 21,3% dari total populasi nasional.
Namun tantangan untuk menggarap segmen ini juga terbilang besar. Segmen ini merupakan segmen yang masih dalam proses mencari identitas diri dan selalu ingin menunjukan eksistensi diri dilingkunganya. Maka perilaku yang kerap muncul dari remaja adalah keinginan untuk tampil beda.
Tidak heran juga jika kelompok ini termasuk kelompok yang tingkat loyalitasnya cenderung rendah. Sehingga untuk membuat mereka loyal hampir dipastikan sulit, jika pengelola merek tidak pandai membaca apa yang diinginkan dan secara cepat menyediakannya di pasar.  
Karena potensi dan sekaligus tantangannya yang cukup besar itu, pada Januari 2015 MARS Indonesia berinisiatif untuk melakukan penelitian kembali tentang perilaku remaja di 5 kota (Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, dan Medan) dengan jumlah sampel 1.211 responden. Tujuan riset ini untuk memberikan gambaran yang lengkap tentang remaja baik dari sisi demografi, dan perilaku, kepada pengelola merek yang menyasar segmen remaja.
Dibandingkan edisi pertama pada edisi ke-2 ini yang menarik adalah perubahan nilai yang dibelanjakan oleh remaja cenderung semakin meningkat karena remaja tidak lagi banyak mengandalkan pada sisa uang jajan sekolah akan tetapi sudah menggunakan uang jajan bukan uang sekolah yang bisa dipastikan nilainya jauh lebih tinggi.
Perubahan-perubahan yang cepat tersebut terjadi karena memang dari sisi emosi kelompok remaja  ini memiliki emosi yang labil. Sehingga menjadi bagian yang sangat berpengaruh dalam memutuskan sesuatu termasuk dalam memilih merek.


----------------------------------------------------------------------


Analisis :
Istilah konsumtif biasanya digunakan pada masalah yang berkaitan prilaku konsumen dalam kehidupan manusia. Dewasa ini salah satu gaya hidup konsumen yang cenderung terjadi pada remaja adalah prilaku belanja remaja. Pada hasil Data Badan Pusat Statistika merilis jumlah populasi remaja pada tahun 2015 ini diperkirakan mencapai 54,4 juta atau 21,3% dari total populasi nasional.  
Menurut Irwanto (1994) periode remaja adalah dianggap masa transisi dalam periode anak-anak ke periode dewasa. Periode ini dianggap sebagai masa-masa yang sangat penting dalam kehidupan seseorang khususnya dalam pembentukan kepribadian individu. Dalam tantangan untuk menggarap segmen ini juga terbilang besar. Segmen ini merupakan segmen yang masih dalam proses mencari identitas diri dan selalu ingin menunjukan eksistensi diri dilingkunganya. Maka perilaku yang kerap muncul dari remaja adalah keinginan untuk tampil beda.
Dengan riset prilaku belanja remaja Indonesia di tahun 2015, dikatakan bahwa nilai yang dibelanjakan remaja Indonesia saat ini cenderung meningkat, karena saat ini remaja tidak lagi banyak mengandalkan pada sisi uang jajan sekolah tetapi sudah menggunakan uang jajan bukan uang sekolah yang bisa dipastikan nilainya jauh lebih tinggi.
Saat ini perubahan berlangsung sangat cepat sehingga dari sisi emosi kelompok remaja  ini memiliki emosi yang labil menjadi sangat berpengaruh dalam memutuskan untuk belanja.






Daftar Pustaka :
http://www.marsindonesia.com/products/business-reports/studi-perilaku-belanja-remaja-indonesia-2015/di akses pada tanggal 18 Maret 2016
Irwant, dkk (1994). Psikologi Umum (Buku Panduan Mahasiswa). Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama

No comments:

Post a Comment