Friday, March 11, 2016

Pengantar Psikoterapi

Gambaran Umum dan Definisi
Psikoterapi adalah metode yang digunakan untuk merawat jiwa, emosional dan kelainan kejiwaan tertentu. Dikenal juga sebagai “terapi berbicara”, metode perawatan ini menolong pasien untuk mengenali masalah mereka, mengerti perasaan mereka, menerima kelebihan dan kelemahan mereka, dan membuat mereka menjadi untuk berpikir positif terhadap diri sendiri dan juga masalah-masalah sulit mereka. Pada intinya, psikoterapi terdiri dari komunikasi lisan dan non-lisan yang berguna untuk meringankan kesulitan psikologis.
Keuntungan dari Psikoterapi
Psikoterapi terbukti dapat menolong untuk merawat banyak masalah psikologis. Data statistic menunjukkan bahwa diatas 75% pasien yang mendapat perawatan psikoterapi mengalami keuntungan yang luar biasa. Metode ini juga telah menyediakan bantuan yang luar biasa bagi mereka yang sedang melewati krisis atau perubahan hidup yang tidak diinginkan. Keuntungan dari psikoterapi meliputi:
   Membantu pasien untuk lebih memahami diri sendiri termasuk nilai dan tujuan hidup mereka
   Mengajari pasien untuk memiliki keterampilan dalam hidup yang sangat penting (crucial life skill) agar dapat meningkatkan hubungan pribadi mereka
   Menolong pasien untuk membuat solusi agar dapat menangani masalah mereka
   Menolong pasien untuk mengerti masalah mereka dan melihatnya dari sudut pandang yang berbeda

Sebagai tambahan, kondisi yang diketahui dapat diperbaiki dengan sangat baik melalui sesi psikoterapi adalah:
   Depresi
   Kegelisahan
   Kelainan kegelisahan, termasuk fobia (takut akan sesuatu)
   Alkoholisme
   Kecanduan
   Harga diri yang rendah
   Krisis emosional
   Perselisihan keluarga
   Masalah pernikahan
   Kelainan obsesif kompulsif (keinginan memiliki yang berlebihan)
   Gangguan kejiwaan setelah suatu kejadian (post-traumatic stress disorder)
   Kelainan kepribadian
   Masalah terkait kekerasan terhadap anak
   Masalah perilaku
   Skizofrenia
Dua kondisi terakhir biasanya membutuhkan pengobatan anti-depresan dan obat-obatan lainnya ditambah dengan sesi psikoterapi teratur.
Kapan Bertemu dengan Psikolog?
Adalah normal untuk merasa sedih dan depresi pada titik tertentu hidup seseorang. Namun, ada kesulitan serius yang terjadi pada waktu yang lama dapat berakibat menjadi rantai dari emosi dan masalah yang mungkin tidak dapat dihadapi sendiri. Saat masalah mulai mencakup perubahan sifat yang tiba-tiba, ketegangan pada hubungan, dan menganggu kehidupan sehari-hari, Anda mungkin butuh untuk bertemu psikolog
Berikut adalah tanda-tanda yang dapat menjadi petunjuk dimana Anda butuh untuk dirujuk ke psikolog:
   Perasaan sering marah dan gelisah yang selalu meningkat
   Anda merasa tidak berdaya yang luar biasa pada waktu yang tidak tentu
   Anda mengalami pengalaman buruk (traumatis) (seperti putusnya hubungan, kematian dari seseorang yang dicintai) yang tidak bisa Anda lupakan walaupun usaha yang dilakukan
   Anda memilih untuk meminum alkohol atau makan yang berlebih untuk melupakan masalah
   Tiba-tiba kehilangan minat pada kegiatan yang biasanya disukai
   Anda mempunyai masalah mengutarakan perasaan anda, yang berujung pada tegangnya hubungan
   Anda memiliki kesulitan untuk berkonsentrasi pada tugas pekerjaan
   Anda khawatir berlebihan pada hal-hal sepele

Adalah penting untuk mengingat bahwa masalah dengan kesehatan jiwa, khususnya saat menjadi berkepanjangan (kronis), dapat berujung menjadi hasil yang melemahkan. Faktanya, depresi jangka lama atau kegelisahan dihubungkan kepada beragam kondisi fisik saat dibiarkan tak terawat. Jadi, jika anda menderita dari beberapa gejala yang telah disebutkan diatas, pilihan terbik adalah bertemu psikolog untuk mendapatkan perawatan yang sesuai.
Jenis dari Psikoterapi
Ada beberapa perawatan psikoterapi yang tersedia. Jenis yang akan digunakan oleh psikolog Anda bergantung sesuai kebutuhan, penelitian psikologis terbaru dan pedoman berdasar teori dari psikolog Anda. Pengobatan psikoterapi yang biasanya digunakan antara lain sebagai berikut:
   Psikoterapi psikodinamik atau psikoanalitik – Sebagian besar berdasarkan teori Freudian, psikoterapi jenis ini berkisar mengenai pengertian terhadap masalah yang ada dengan menghidupkan kembali kemungkinan adanya hubungan antara pikiran yang tertekan dan pengalaman masa kecil
   Terapi perilaku – Dengan terapi perilaku, Anda akan didorong untuk melakukan kegiatan yang memperkuat hubungan sosial dan dibina untuk mengerti bahwa perubahan dari perilaku Anda dapat mengubah perasaan Anda
   Terapi kognitif – Didasari oleh pokok pikiran mengenai bagaimana kita berpikir secara terpusat mempengaruhi perasaan kita, dorongan pada terapi ini adalah mengenai pemikiran terkini dan perilaku serta menantang pemikiran yang keliru
   Terapi kemanusiaan – Diarahkan menuju kesadaran diri dan mencapai citra diri yang lebih positif, terapi kemanusiaan meliputi penjelajahan pada pikiran, perasaan dan tindakan untuk menerima diri sendiri
Menggabungkan unsur berbeda dari jenis terapi yang berbeda untuk menyesuaikan pengobatan bukanlah suatu hal yang tidak lazim (dikenal sebagai Terapi Terpadu atau Holistik) tergantung kebutuhan Anda. Sebagai tambahan, psikoterapi dapat dilakukan dalam kelompok, seperti untuk pernikahan dan konseling keluarga.
Menjalani Psikoterapi
Saat Anda telah memutuskan mencari pertolongan ahli untuk menangani masalah serius Anda, berikut adalah hal-hal yang dapat harapkan saat sesi psikoterapi. Beberapa sesi pertama kebanyakan akan terpusat pada menjalin hubungan, kepercayaan dan hubungan perawatan dengan psikolog anda. Dapat juga berisi uji penilaian untuk memastikan:
   Tingkat dari depresi atau kegelisahan anda
   Ciri dan karateristik kepribadian yang penting
   Penyelesaian masalah yang tidak sehat, seperti minum minuman keras atau makan berlebihan
   Kemungkinan ketidakmampuan untuk belajar
   Penyebab utama dari masalah Anda

Sisanya akan mencakup menyelidiki masalah Anda melalui percakapan. Psikolog akan membimbing Anda dalam menentukan apa yang sebenarnya menganggu Anda serta alasannya. Lalu Anda akan berpindah ke tahap penyelesaian masalah. Disini, Anda bekerja secara beriringan untuk mencari pikiran, perilaku dan perasaan lain yang dapat memberikan Anda pandangan yang lebih positif. Mungkin juga akan diadakan kegiatan bermain peran dan pengembangan keteramplan, dengan latihan di rumah ditengahnya.
Penting bagi pasien untuk menangani masalah mereka dengan terapi berbicara. Beberapa orang biasanya mulai untuk merasakan dan menyadari adanya perkembangan yang berbeda setelah enam sampai tujuh sesi.
Menentukan Kesuksesan dari Psikoterapi
Pada perawatan yang berhasil, hasil dari psikoterapi bergantung dari tiga faktor penting: keahlian klinis psikolog Anda, tepat tidaknya metode pengobatan yang dipilh, dan kepribadian, makna, serta pilihan pasien. Perlu diingat bahwa untuk mencapai hasi psikoterapi yang optimal, harus ada hubungan kerja sama antara pasien dan psikolog. Melalui kerja sama dan keikutsertaan yang aktif, akan ada setidaknya satu perbaikan yang penting dari kondisi berikut:
   Prestasi sekolah atau pekerjaan yang lebih baik
   Tampilan yang lebih positif dalam kegiatan sehari-hari
   Peningkatan dalam mengutarakan emosi
   Meningkatkan hubungan pernikahan, keluarga atau pertemanan
   Melaksanakan perilaku yang sehat (seperti menghindari kebiasaan yang tidak sehat seperti kecanduan alkohol atau kebiasaan makan yang berlebih)

Setelah sesi psikoterapi, akan sangat mudah untuk kembali ke kebiasaan dan cara berpikir Anda yang lama. Sangat penting bagi untuk melanjutkan apa yang telah dipelajari dari sesi psikoterapi ke situasi di kehidupan nyata untuk menghindar dari masalah yang sama 

 

Perbedaan Psikoterapi  &  Konseling

Adanya pengertian & konsep yang tumpang tindih antara psikoterapi & konseling yang sulit dihindari, maka dewasa ini kedua istilah ini seringkali muncul bersama.
Namun secara umum, persamaan & perbedaannya dapat dilihat sebagai berikut :

Persamaan :
-       dasar : teori, metode & data ilmiah yang telah dikaji secara empirik (observasi, wawancara, test, teori2)
-       teknik2 ilmiah : pembicaraan, latihan2
-       aturan : biaya, waktu, tempat, alat2,

Perbedaan

Konseling

Psikoterapi
< intensif
> intensif
preventif
Kuratif / reapartif
Fokus : edukasi, vocational, perkembangan
Fokus : remedial
Setting : sekolah, industri, social work,
Setting : rumah sakit, klinik, praktek pribadi,
Jumlah intervensi <
Jumlah intervensi >
supportive
rekonstructive
Penekanan “normal”
/ masalah ringan
Penekanan “disfungsi” / masalah berat
Short term
Long term

Corsini :
Teknik2 / proses2 secara kualitatif sama, tetapi secara kuantitatif berbeda
Persentase waktu yang digunakan oleh konselor & psikoterapis dalam aktivitas profesionalnya :

Proses

Konseling (%)

Psikoterapi (%)


listening
20
60
questioning
15
10
evaluating
5
5
interpreting
1
3
supporting
5
10
explaining
15
5
informing
20
3
advising
10
3
ordering
9
1

Tahap-tahap psikoterapi :

1.      Wawancara awal
-       dikemukakan apa yang akan terjadi selama terapi berlangsung, aturan2, yang akan dilakukan terapi & diharapkan dari klien, kontrak terapeutik (tujuan, harapan, kapan, dimana, lama, keterbatasan, dll)
-       akan diketahui apa yang menjadi masalah klien – rapport, klien menceritakan masalah (ada komitmen untuk mengkomunikasikan), terapis & klien bekerjasama
2.      Proses terapi
             -  mengkaji pengalaman klien, hubungan terapis & klien, pengenalan – penjelasan –                pengartian perasaan & pengalaman klien
3.      Pengertian ke tindakan
            -  terapis bersama klien mengkaji & mendiskusikan apa yang telah dipelajari klien selama terapi berlangsung, penngetahuan klien akan aplikasinya nanti di perilaku & kehidupan sehari-hari
4.      Mengakhiri terapi
-       terapi dapat berakhir jika tujuan telah tercapai, klien tidak melanjutkan lagi, atau terapis tidak dapat lagi menolong kliennya (merujuk ke ahli lain)
-       beberapa pertemuan sebelum terapi berakhir klien diberitahu à klien disiapkan untuk menjadi lebih mandiri menghadapi lingkungannya nanti 

Keterampilan Terapis :

meliputi keterapilan dalam komunikasi verbal & non verbal

1.      Komunikasi verbal
 bahasa yang baik & dimengerti oleh klien
2.      Komunikasi non verbal
-       adanya kepekaan terapis dalam menggunakan ekspresi wajah, gerak tangan, ekspresi tubuh, nada suara
-       terapis mampu & tepat dalam mengartikan komunikasi non verbal klien

Komunikasi non verbal :
-       dalam menggunakan waktu
                    :  cepat/lambat menjawab, jumlah waktu yang digunakan, tergesa2/tidak dll
-       dengan menggunakan tubuh
                    :  kontak mata, ekspresi wajah, postur, gerakan2 dll
-       melalui suara :  nada, kecepatan dll
-       melalui penggunaan lingkungan
:  jarak, pakaian, posisi di ruang, dlL

Penggolongan psikoterapi -à 3 kelompok utama :

1.      supportive therapy
2.      reeducative therapy
      3.    reconstructive therapy

Contoh Psikoterapi
Teknik Kogntif
Pendekatan kognitif terdiri dan empat proses:
   mendapatkan pikiran otomatis
   menguji pikiran otomatis
   mengidentifikasi anggapan dasan yang maladaptif
   menguji keabsahan anggapan maladaptif.'

Mendapatkan pikiran otomatis. Pikiran otomatis adalah kognisi yang menghalangi antara peristiwa eksternal dan reaksi emosional orang terhadap peristiwa. Suatu contoh dari pikiran otomatis adalah keyakinan bahwa “setiap orang akan menertawakan saya jika mereka mengetahui betapa buruknya permainan bowling saya ”.
Menguji pikiran otamatis, dengan berperan sebagai guru, ahli terapis membantu pasien menguji keabsahan pikiran otomatis. Tujuannya adalah untuk mendorong pasien menolak pikiran otomatis yang tidak akurat atau berlebih – lebihan setelah pemeriksaan yang cermat.
Mengidentifikasi asumsi maladaptif , saat pasien dan ahli terapis terus berusaha mengidentifiksi pikiran otomatis, pola biasanya menjadi tampak. Pola mewakili aturan atau anggapan umum yang maladaptif yang menuntun kehidupan pasien. Contoh ” Supaya gembira saya harus sempurna ”. Aturan tersebut akan menyebabkan kekecewaan dan kegagalan dan akhirnya depresi.
Menguji keabsahan asumsi maladaftif, mirip dengan pengujian keabsahan pikiran otomatis adalah menguji keakuratan anggapan maladapatif. Satu tes yang cukup efektif adalah bagi ahli terapi untuk meminta pasien mempertahankan keabsahan suatu asumsi. Sebagai contohnya, jika pasien menyatakan bahwa ia harus selalu membangun kemampuannya. Ahli terapi dapat bertarya, “Mengapa hal tersebut sangat penting bagi anda?”4

Teknik Perilaku
Teknik perilaku bekerja sama dengan teknik kognitif: Teknik perilaku digunakan untuk menguji dan mengubah kognisi maladaptif dan tidak akurat. Tujuan keseluruhan teknik adalah untuk membantu pasien mengerti ketidakakuratan asumsi kognitifnya dan mempelajari strategi dan cara baru tnenghadapi masalah tersebut.
Di antara teknik perilaku yang digunakan dalam terapi adalah menjadwalkan aktivitas, pengusaan dan kesenangan, menyusun tugas bertahap, latihan kognitif, latihan kepercayaan din, permainan peran (role playing), dan teknik pengalihan.2,4

Manfaat
Terapi kognitif dapat digunakan sendiri dalam terapi gangguan depresif ringan sampai sedang atau bersarna-saina dengan medikasi antidepresan untuk gangguan depresif berat.  Ini adalah salah satu intervensi psikoterapik yang paling berguna untuk gangguan depresif. Terapi kognitif juga telah dipelajari dalam hubungannya meningkatkan kepatuhan dengan lithium pada pasien gangguan bipolar I dan sebagai pengobatan putus heroin.4

HIPNOTERAPI
Pasien yang dalam trance hipnotik dapat mengingat ingatan yang tidak ada dalam kesadaran dalam keadaan nonhipnotik. Ingatan tersebut dapat digunakan dalam terapi untuk memperkuat hipotesis psikoanalitik terlepas dan dinamika pasien atau memungkinkan pasien menggunakan menggunakan ingatan tersebut sebagai katalis untuk asosiasi baru.6

Indikasi dan Pemakaian
Hipnosis telah digunakan, dengan berbagai tingkat keberhasilan, untuk mengendalikan obesitas dan gangguan berhubungan zat, seperti penyalahgunaan alkohol dan ketergantungan nikotin. Cara ini telah digunakan untuk menginduksi anestesia, dan pembedahan besar telah dilakukan tanpa anestetik kecuali hipnosis. Hipnosis juga ielah digunakan untuk menangani gangguan nyeri kronis, asma, kutil, pruritis, aforia, dan gangguan konversi.6
Relaksasi dapat dicapai dengan mudah dengan hipnosis, sehingga pasien dapat mengatasi fobia dengan mengendalikan kecemasan mereka. Hipnosis juga telah digunakan untuk menginduksi relaksasi dalam desensitisasi sistematik.

Kontraindikasi
Pasien yang dihipnosis berbeda. dalam keadaan ketergantungan atipikal dengan ahli terapi, sehingga suatu transferensi yang kuat dapat berkernbang, ditandai oleh perlekatan positif yang harus dihormati dan diinterpretasikan. Dalam keadaan lain dapat terjadi transferensi negatif pada pasien yang rapuh atau yang memiliki kesulitan dalam tes realitas. Pasien yang memiliki kesulitan dengan kepercayaan dasar, seperti pasien paranoid atau yang memiliki masalah pengendalian, seperti pasien obsesif kompu1sif, adalah bukan calon yang baik untuk hipnosis. Sistem nilai etik yang kuat adalah penting untuk semua terapi dan khususnya untuk hipnoterapi, di mana pasien (khususnya mereka yang berada dalam trance) adalah sangat mudah disugesti dan ditundukkan. Terdapat pertentangan tentang apakah pasien akan melakukan tindakan selama keadaan trance yang mereka rasakan menjijikan pada keadaan lain atau yang bertentangan dengan kode moral rnereka. 6
Hipnosa dapat membantu psikoterapi, akan tetapi apa yang dapat dicapai dengan hipnosa dalam psikoterapi, dapat juga dicapai dengan cara yang lain tanpa hipnosa. Hipnosa hanya dapat mempercepat pengaruh psikoterapi.
Hal yang penting dalam hipnosa ialah sugesti (bukan kekuatan kemampuan terapis hipnotisir). Kesadaran pasien menyempit dan menurun, akhirnya ia hanya menerima rangsangan dari hipnotisir, ia masuk ke dalam keadaan “trance” mulai dari ringan sampai ke “trance” yang dalam dengan kekakuan otot di seluruh badan.
Dalam hipnosa dapat dilakukan analisa konflik-konflik dan sintesa, atau sintesa dilanjutkan sesudah pasien sadar kembali. Dalam hal ini sugesti dalam waktu hipnosa dan sugesti sesudah hipnosa dapat dipakai.2,3,4

NARKOTERAPI
Secara intravena disuntikkan suatu hipnotikum dengan efek yang pendek (umpamanya penthothal atau amital natrium). Dalam keadaan setengah tidur pasien diwawancara, konflik dianalisa, lalu disintesa. Bahan yang timbul sewaktu narkoterapi dapat juga dipakai dalam sintesa sesudah pasien sadar kembali.
Narkoterapi dengan narkoanalisa dan narkosintesa itu membantu psikoterapi. Pemakaian narkoanalisa di luar bidang pengobatan (umpamanya untuk pengusutan perkara bagi penelitian) tidak dapat dibenarkan, baik atas dasar etik dan moral, maupun teknis-medis (apa yang dikatakan oleh individu dalam keadaan itu tidak selalu benar, tetapi mungkin karena sugesti pemeriksa; jadi obat yang dipakai untuk narkoanalisa bukan merupakan “serum kebenaran” yang sungguh-sungguh, seperti apa yang pernah dihebohkan oleh surat kabar dan oleh majalah).2

Referensi:
American Psychological Association: “Understanding Psychotherapy and How It Works” Available: http://www.apa.org/helpcenter/understanding-psychotherapy.aspx


Nordqvist, C. (2009). “What is psychotherapy? What are the benefits of psychotherapy?” Medical News Today. Available: http://www.medicalnewstoday.com/articles/156433.php

Srini.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/.../tespengantr-fix.doc

Https://yumizone.wordpress.com/2009/07/22/psikoterapi/






No comments:

Post a Comment