Gambaran Umum dan Definisi
Psikoterapi adalah metode yang digunakan untuk
merawat jiwa, emosional dan kelainan kejiwaan tertentu. Dikenal juga sebagai
“terapi berbicara”, metode perawatan ini menolong pasien untuk mengenali
masalah mereka, mengerti perasaan mereka, menerima kelebihan dan kelemahan
mereka, dan membuat mereka menjadi untuk berpikir positif terhadap diri sendiri
dan juga masalah-masalah sulit mereka. Pada intinya, psikoterapi terdiri dari
komunikasi lisan dan non-lisan yang berguna untuk meringankan kesulitan
psikologis.
Keuntungan dari Psikoterapi
Psikoterapi terbukti dapat menolong untuk
merawat banyak masalah psikologis. Data statistic menunjukkan bahwa diatas 75%
pasien yang mendapat perawatan psikoterapi mengalami keuntungan yang luar biasa.
Metode ini juga telah menyediakan bantuan yang luar biasa bagi mereka yang
sedang melewati krisis atau perubahan hidup yang tidak diinginkan. Keuntungan
dari psikoterapi meliputi:
•
Membantu pasien untuk lebih memahami diri
sendiri termasuk nilai dan tujuan hidup mereka
•
Mengajari pasien untuk memiliki keterampilan
dalam hidup yang sangat penting (crucial life skill) agar dapat meningkatkan
hubungan pribadi mereka
•
Menolong pasien untuk membuat solusi agar dapat
menangani masalah mereka
•
Menolong pasien untuk mengerti masalah mereka
dan melihatnya dari sudut pandang yang berbeda
Sebagai tambahan, kondisi yang diketahui dapat
diperbaiki dengan sangat baik melalui sesi psikoterapi adalah:
•
Depresi
•
Kegelisahan
•
Kelainan kegelisahan, termasuk fobia (takut akan
sesuatu)
•
Alkoholisme
•
Kecanduan
•
Harga diri yang rendah
•
Krisis emosional
•
Perselisihan keluarga
•
Masalah pernikahan
•
Gangguan kejiwaan setelah suatu kejadian
(post-traumatic stress disorder)
•
Kelainan kepribadian
•
Masalah terkait kekerasan terhadap anak
•
Masalah perilaku
•
Skizofrenia
Dua kondisi terakhir biasanya membutuhkan
pengobatan anti-depresan dan obat-obatan lainnya ditambah dengan sesi
psikoterapi teratur.
Kapan Bertemu dengan Psikolog?
Adalah normal untuk merasa sedih dan depresi
pada titik tertentu hidup seseorang. Namun, ada kesulitan serius yang terjadi
pada waktu yang lama dapat berakibat menjadi rantai dari emosi dan masalah yang
mungkin tidak dapat dihadapi sendiri. Saat masalah mulai mencakup perubahan
sifat yang tiba-tiba, ketegangan pada hubungan, dan menganggu kehidupan
sehari-hari, Anda mungkin butuh untuk bertemu psikolog
Berikut adalah tanda-tanda yang dapat menjadi
petunjuk dimana Anda butuh untuk dirujuk ke psikolog:
•
Perasaan sering marah dan gelisah yang selalu
meningkat
•
Anda merasa tidak berdaya yang luar biasa pada
waktu yang tidak tentu
•
Anda mengalami pengalaman buruk (traumatis)
(seperti putusnya hubungan, kematian dari seseorang yang dicintai) yang tidak
bisa Anda lupakan walaupun usaha yang dilakukan
•
Anda memilih untuk meminum alkohol atau makan
yang berlebih untuk melupakan masalah
•
Tiba-tiba kehilangan minat pada kegiatan yang
biasanya disukai
•
Anda mempunyai masalah mengutarakan perasaan
anda, yang berujung pada tegangnya hubungan
•
Anda memiliki kesulitan untuk berkonsentrasi
pada tugas pekerjaan
•
Anda khawatir berlebihan pada hal-hal sepele
Adalah penting untuk mengingat bahwa masalah
dengan kesehatan jiwa, khususnya saat menjadi berkepanjangan (kronis), dapat
berujung menjadi hasil yang melemahkan. Faktanya, depresi jangka lama atau
kegelisahan dihubungkan kepada beragam kondisi fisik saat dibiarkan tak
terawat. Jadi, jika anda menderita dari beberapa gejala yang telah disebutkan
diatas, pilihan terbik adalah bertemu psikolog untuk mendapatkan perawatan yang
sesuai.
Jenis dari Psikoterapi
Ada beberapa perawatan psikoterapi yang
tersedia. Jenis yang akan digunakan oleh psikolog Anda bergantung sesuai
kebutuhan, penelitian psikologis terbaru dan pedoman berdasar teori dari
psikolog Anda. Pengobatan psikoterapi yang biasanya digunakan antara lain
sebagai berikut:
•
Psikoterapi
psikodinamik atau psikoanalitik – Sebagian besar berdasarkan teori
Freudian, psikoterapi jenis ini berkisar mengenai pengertian terhadap masalah
yang ada dengan menghidupkan kembali kemungkinan adanya hubungan antara pikiran
yang tertekan dan pengalaman masa kecil
•
Terapi perilaku –
Dengan terapi perilaku, Anda akan didorong untuk melakukan kegiatan yang
memperkuat hubungan sosial dan dibina untuk mengerti bahwa perubahan dari
perilaku Anda dapat mengubah perasaan Anda
•
Terapi kognitif –
Didasari oleh pokok pikiran mengenai bagaimana kita berpikir secara terpusat
mempengaruhi perasaan kita, dorongan pada terapi ini adalah mengenai pemikiran
terkini dan perilaku serta menantang pemikiran yang keliru
•
Terapi kemanusiaan –
Diarahkan menuju kesadaran diri dan mencapai citra diri yang lebih positif,
terapi kemanusiaan meliputi penjelajahan pada pikiran, perasaan dan tindakan
untuk menerima diri sendiri
Menggabungkan unsur berbeda dari jenis terapi
yang berbeda untuk menyesuaikan pengobatan bukanlah suatu hal yang tidak lazim
(dikenal sebagai Terapi Terpadu atau Holistik) tergantung kebutuhan Anda.
Sebagai tambahan, psikoterapi dapat dilakukan dalam kelompok, seperti untuk
pernikahan dan konseling keluarga.
Menjalani Psikoterapi
Saat Anda telah memutuskan mencari pertolongan
ahli untuk menangani masalah serius Anda, berikut adalah hal-hal yang dapat
harapkan saat sesi psikoterapi. Beberapa sesi pertama kebanyakan akan terpusat
pada menjalin hubungan, kepercayaan dan hubungan perawatan dengan psikolog
anda. Dapat juga berisi uji penilaian untuk memastikan:
•
Ciri dan karateristik kepribadian yang penting
•
Penyelesaian masalah yang tidak sehat, seperti
minum minuman keras atau makan berlebihan
•
Kemungkinan ketidakmampuan untuk belajar
•
Penyebab utama dari masalah Anda
Sisanya akan mencakup menyelidiki masalah Anda
melalui percakapan. Psikolog akan membimbing Anda dalam menentukan apa yang
sebenarnya menganggu Anda serta alasannya. Lalu Anda akan berpindah ke tahap
penyelesaian masalah. Disini, Anda bekerja secara beriringan untuk mencari
pikiran, perilaku dan perasaan lain yang dapat memberikan Anda pandangan yang
lebih positif. Mungkin juga akan diadakan kegiatan bermain peran dan
pengembangan keteramplan, dengan latihan di rumah ditengahnya.
Penting bagi pasien untuk menangani masalah
mereka dengan terapi berbicara. Beberapa orang biasanya mulai untuk merasakan
dan menyadari adanya perkembangan yang berbeda setelah enam sampai tujuh sesi.
Menentukan Kesuksesan dari Psikoterapi
Pada perawatan yang berhasil, hasil dari
psikoterapi bergantung dari tiga faktor penting: keahlian klinis psikolog Anda,
tepat tidaknya metode pengobatan yang dipilh, dan kepribadian, makna, serta
pilihan pasien. Perlu diingat bahwa untuk mencapai hasi psikoterapi yang
optimal, harus ada hubungan kerja sama antara pasien dan psikolog. Melalui
kerja sama dan keikutsertaan yang aktif, akan ada setidaknya satu perbaikan
yang penting dari kondisi berikut:
•
Prestasi sekolah atau pekerjaan yang lebih baik
•
Tampilan yang lebih positif dalam kegiatan
sehari-hari
•
Peningkatan dalam mengutarakan emosi
•
Meningkatkan hubungan pernikahan, keluarga atau
pertemanan
•
Melaksanakan perilaku yang sehat (seperti
menghindari kebiasaan yang tidak sehat seperti kecanduan alkohol atau kebiasaan
makan yang berlebih)
Setelah sesi psikoterapi, akan sangat mudah
untuk kembali ke kebiasaan dan cara berpikir Anda yang lama. Sangat penting
bagi untuk melanjutkan apa yang telah dipelajari dari sesi psikoterapi ke
situasi di kehidupan nyata untuk menghindar dari masalah yang sama
Perbedaan Psikoterapi & Konseling
Adanya pengertian
& konsep yang tumpang tindih antara psikoterapi & konseling yang sulit
dihindari, maka dewasa ini kedua istilah ini seringkali muncul bersama.
Namun secara umum,
persamaan & perbedaannya dapat dilihat sebagai berikut :
Persamaan
:
-
dasar :
teori, metode & data ilmiah yang telah dikaji secara empirik (observasi,
wawancara, test, teori2)
-
teknik2
ilmiah : pembicaraan, latihan2
-
aturan
: biaya, waktu, tempat, alat2,
Perbedaan
Konseling
|
Psikoterapi
|
<
intensif
|
>
intensif
|
preventif
|
Kuratif
/ reapartif
|
Fokus
: edukasi, vocational, perkembangan
|
Fokus
: remedial
|
Setting
: sekolah, industri, social work,
|
Setting
: rumah sakit, klinik, praktek pribadi,
|
Jumlah
intervensi <
|
Jumlah
intervensi >
|
supportive
|
rekonstructive
|
Penekanan
“normal”
/
masalah ringan
|
Penekanan
“disfungsi” / masalah berat
|
Short
term
|
Long
term
|
Corsini :
Teknik2 / proses2
secara kualitatif sama, tetapi secara kuantitatif berbeda
Persentase waktu yang digunakan oleh konselor
& psikoterapis dalam aktivitas profesionalnya :
Proses
|
Konseling (%)
|
Psikoterapi (%)
|
listening
|
20
|
60
|
questioning
|
15
|
10
|
evaluating
|
5
|
5
|
interpreting
|
1
|
3
|
supporting
|
5
|
10
|
explaining
|
15
|
5
|
informing
|
20
|
3
|
advising
|
10
|
3
|
ordering
|
9
|
1
|
Tahap-tahap psikoterapi :
1.
Wawancara
awal
-
dikemukakan
apa yang akan terjadi selama terapi berlangsung, aturan2, yang akan dilakukan
terapi & diharapkan dari klien, kontrak terapeutik (tujuan, harapan, kapan,
dimana, lama, keterbatasan, dll)
-
akan
diketahui apa yang menjadi masalah klien – rapport, klien menceritakan masalah
(ada komitmen untuk mengkomunikasikan), terapis & klien bekerjasama
2.
Proses
terapi
-
mengkaji pengalaman klien, hubungan terapis & klien, pengenalan –
penjelasan – pengartian perasaan & pengalaman klien
3.
Pengertian
ke tindakan
-
terapis bersama klien mengkaji & mendiskusikan apa yang telah
dipelajari klien selama terapi berlangsung, penngetahuan klien akan aplikasinya
nanti di perilaku & kehidupan sehari-hari
4.
Mengakhiri
terapi
-
terapi
dapat berakhir jika tujuan telah tercapai, klien tidak melanjutkan lagi, atau
terapis tidak dapat lagi menolong kliennya (merujuk ke ahli lain)
-
beberapa
pertemuan sebelum terapi berakhir klien diberitahu à klien disiapkan untuk menjadi lebih
mandiri menghadapi lingkungannya nanti
Keterampilan Terapis :
meliputi keterapilan dalam
komunikasi verbal & non verbal
1.
Komunikasi
verbal
bahasa yang baik & dimengerti
oleh klien
2.
Komunikasi
non verbal
-
adanya
kepekaan terapis dalam menggunakan ekspresi wajah, gerak tangan, ekspresi
tubuh, nada suara
-
terapis
mampu & tepat dalam mengartikan komunikasi non verbal klien
Komunikasi non verbal :
-
dalam
menggunakan waktu
:
cepat/lambat menjawab, jumlah waktu yang digunakan, tergesa2/tidak dll
-
dengan
menggunakan tubuh
:
kontak mata, ekspresi wajah, postur, gerakan2 dll
-
melalui
suara : nada, kecepatan dll
-
melalui
penggunaan lingkungan
: jarak, pakaian, posisi di ruang,
dlL
Penggolongan psikoterapi -Ã
3 kelompok utama :
1.
supportive
therapy
2.
reeducative
therapy
3. reconstructive
therapy
Contoh Psikoterapi
Teknik Kogntif
Pendekatan kognitif terdiri dan empat proses:
•
mendapatkan pikiran otomatis
•
menguji pikiran otomatis
•
mengidentifikasi anggapan dasan yang maladaptif
•
menguji keabsahan anggapan maladaptif.'
Mendapatkan pikiran otomatis. Pikiran otomatis adalah kognisi
yang menghalangi antara peristiwa eksternal dan reaksi emosional orang terhadap
peristiwa. Suatu contoh dari pikiran otomatis adalah keyakinan bahwa “setiap
orang akan menertawakan saya jika mereka mengetahui betapa buruknya permainan
bowling saya ”.
Menguji pikiran otamatis, dengan berperan sebagai guru, ahli
terapis membantu pasien menguji keabsahan pikiran otomatis. Tujuannya adalah
untuk mendorong pasien menolak pikiran otomatis yang tidak akurat atau berlebih
– lebihan setelah pemeriksaan yang cermat.
Mengidentifikasi asumsi maladaptif , saat pasien dan ahli
terapis terus berusaha mengidentifiksi pikiran otomatis, pola biasanya menjadi
tampak. Pola mewakili aturan atau anggapan umum yang maladaptif yang menuntun
kehidupan pasien. Contoh ” Supaya gembira saya harus sempurna ”. Aturan tersebut
akan menyebabkan kekecewaan dan kegagalan dan akhirnya depresi.
Menguji keabsahan asumsi maladaftif, mirip dengan pengujian
keabsahan pikiran otomatis adalah menguji keakuratan anggapan maladapatif. Satu
tes yang cukup efektif adalah bagi ahli terapi untuk meminta pasien
mempertahankan keabsahan suatu asumsi. Sebagai contohnya, jika pasien
menyatakan bahwa ia harus selalu membangun kemampuannya. Ahli terapi dapat
bertarya, “Mengapa hal tersebut sangat penting bagi anda?”4
Teknik Perilaku
Teknik perilaku bekerja sama dengan teknik kognitif: Teknik
perilaku digunakan untuk menguji dan mengubah kognisi maladaptif dan tidak
akurat. Tujuan keseluruhan teknik adalah untuk membantu pasien mengerti
ketidakakuratan asumsi kognitifnya dan mempelajari strategi dan cara baru
tnenghadapi masalah tersebut.
Di antara teknik perilaku yang digunakan dalam terapi adalah
menjadwalkan aktivitas, pengusaan dan kesenangan, menyusun tugas bertahap,
latihan kognitif, latihan kepercayaan din, permainan peran (role playing), dan
teknik pengalihan.2,4
Manfaat
Terapi kognitif dapat digunakan sendiri dalam terapi gangguan
depresif ringan sampai sedang atau bersarna-saina dengan medikasi antidepresan
untuk gangguan depresif berat. Ini adalah salah satu intervensi
psikoterapik yang paling berguna untuk gangguan depresif. Terapi kognitif juga
telah dipelajari dalam hubungannya meningkatkan kepatuhan dengan lithium pada
pasien gangguan bipolar I dan sebagai pengobatan putus heroin.4
HIPNOTERAPI
Pasien yang dalam trance hipnotik dapat mengingat ingatan yang
tidak ada dalam kesadaran dalam keadaan nonhipnotik. Ingatan tersebut dapat
digunakan dalam terapi untuk memperkuat hipotesis psikoanalitik terlepas dan
dinamika pasien atau memungkinkan pasien menggunakan menggunakan ingatan tersebut
sebagai katalis untuk asosiasi baru.6
Indikasi dan Pemakaian
Hipnosis telah digunakan, dengan berbagai tingkat
keberhasilan, untuk mengendalikan obesitas dan gangguan berhubungan zat,
seperti penyalahgunaan alkohol dan ketergantungan nikotin. Cara ini telah
digunakan untuk menginduksi anestesia, dan pembedahan besar telah dilakukan
tanpa anestetik kecuali hipnosis. Hipnosis juga ielah digunakan untuk menangani
gangguan nyeri kronis, asma, kutil, pruritis, aforia, dan gangguan konversi.6
Relaksasi dapat dicapai dengan mudah dengan hipnosis, sehingga
pasien dapat mengatasi fobia dengan mengendalikan kecemasan mereka. Hipnosis
juga telah digunakan untuk menginduksi relaksasi dalam desensitisasi
sistematik.
Kontraindikasi
Pasien yang dihipnosis berbeda. dalam keadaan ketergantungan
atipikal dengan ahli terapi, sehingga suatu transferensi yang kuat dapat
berkernbang, ditandai oleh perlekatan positif yang harus dihormati dan
diinterpretasikan. Dalam keadaan lain dapat terjadi transferensi negatif pada
pasien yang rapuh atau yang memiliki kesulitan dalam tes realitas. Pasien yang
memiliki kesulitan dengan kepercayaan dasar, seperti pasien paranoid atau yang
memiliki masalah pengendalian, seperti pasien obsesif kompu1sif, adalah bukan
calon yang baik untuk hipnosis. Sistem nilai etik yang kuat adalah penting
untuk semua terapi dan khususnya untuk hipnoterapi, di mana pasien (khususnya
mereka yang berada dalam trance) adalah sangat mudah disugesti dan ditundukkan.
Terdapat pertentangan tentang apakah pasien akan melakukan tindakan selama
keadaan trance yang mereka rasakan menjijikan pada keadaan lain atau yang
bertentangan dengan kode moral rnereka. 6
Hipnosa dapat membantu psikoterapi, akan tetapi apa yang dapat
dicapai dengan hipnosa dalam psikoterapi, dapat juga dicapai dengan cara yang
lain tanpa hipnosa. Hipnosa hanya dapat mempercepat pengaruh psikoterapi.
Hal yang penting dalam hipnosa ialah sugesti (bukan kekuatan
kemampuan terapis hipnotisir). Kesadaran pasien menyempit dan menurun, akhirnya
ia hanya menerima rangsangan dari hipnotisir, ia masuk ke dalam keadaan
“trance” mulai dari ringan sampai ke “trance” yang dalam dengan kekakuan otot
di seluruh badan.
Dalam hipnosa dapat dilakukan analisa konflik-konflik dan
sintesa, atau sintesa dilanjutkan sesudah pasien sadar kembali. Dalam hal ini
sugesti dalam waktu hipnosa dan sugesti sesudah hipnosa dapat dipakai.2,3,4
NARKOTERAPI
Secara intravena disuntikkan suatu hipnotikum dengan efek yang
pendek (umpamanya penthothal atau amital natrium). Dalam keadaan setengah tidur
pasien diwawancara, konflik dianalisa, lalu disintesa. Bahan yang timbul
sewaktu narkoterapi dapat juga dipakai dalam sintesa sesudah pasien sadar
kembali.
Narkoterapi dengan narkoanalisa dan narkosintesa itu membantu
psikoterapi. Pemakaian narkoanalisa di luar bidang pengobatan (umpamanya untuk
pengusutan perkara bagi penelitian) tidak dapat dibenarkan, baik atas dasar
etik dan moral, maupun teknis-medis (apa yang dikatakan oleh individu dalam
keadaan itu tidak selalu benar, tetapi mungkin karena sugesti pemeriksa; jadi
obat yang dipakai untuk narkoanalisa bukan merupakan “serum kebenaran” yang
sungguh-sungguh, seperti apa yang pernah dihebohkan oleh surat kabar dan oleh
majalah).2
Referensi:
Srini.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/.../tespengantr-fix.doc
Https://yumizone.wordpress.com/2009/07/22/psikoterapi/