Saturday, November 28, 2015

Motivasi (pertemuan ke-9)

3. Teori Harapan 

Teori harapan dikembangkan oleh Vroom yang diperluas oleh Porter dan Lawler. Inti dari teori harapan terletak pada pendapat yang mengemukakan bahwa kuatnya kecenderungan seseorang bertindak bergantung pada harapan bahwa tindakan tersebut akan diikuti oleh suatu hasil tertentu dan terdapat daya Tarik pada hasil tersebut bagi orang yang bersangkutan. Menurut teori ini, motivasi individu boleh meningkatkan usahanya apabila individu itu mempercayai peningkatan dalam usaha membenarkannya bekerja dengan baik bagi menyiapkan suatu tugas dengan sempurna.


Seorang professor Kanada yang bernama Victor Vroom pada tahun 1964 dalam bukunya yang berjudul “Work and Motivation” mengemukan sebuah Teori Motivasi yang beranggapan bahwa orang-orang termotivasi untuk melakukan sesuatu karena menginginkan suatu hasil yang diharapkan. Teori tersebut kemudian dikenal dengan sebutan Teori Harapan atau Expectancy Theory.

Terdapat 3 konsep Teori Harapan Vroom, yaitu :

Harapan (Expectancy), yaitu kepercayaan seseorang bahwa suatu usaha akan menghasilkan kinerja tertentu. Effort (Usaha) → Performance (Kinerja). 
Instrumentally, yaitu kepercayaan seseorang bahwa suatu kinerja akan mendapatkan hasil tertentu. Performance (Kinerja) → Outcome (Hasil).
Valensi (Valence), yaitu  mengarah pada nilai positif dan negative yang dirujuk oleh orang-orang terhadap sebuah hasil.


4. Teori Penetapan Tujuan

Dalam teori ini, Edwin Locke mengemukakan kesimpulan bahwwa penetapan suatu tujuan tidak hanya berpengaruh terhadap pekerjaan saja, tetapi juga mempengaruhi orang tersebut untuk mencari cara yang efektif dalam mengerjakannya. Kejelasan tujuan yang hendak dicapai oleh seseorang dalam melaksanakan tugasnya akan menumbuhkan motivasi yang tinggi. Tujuan yang sulit sekalipun apabila ditetapkan sendiri oleh orang yang bersangjkutan atau organisasi yang membawahinya akan membuat prestasi yang meningkat, asalkan dapat diterima sebagai tujuan yang pantas dan layak dicapai. 

Terdapat minat yang terus tumbuh dan berkembang untuk menerapkan tujuan terhadap masalh dan persoalan organisasi sejak Locke menyajikan apa yang sekarang dianggap sebagai tulisan klasik pada tahun 1968. Suatu tujuan merupakan hasil yang berusaha dicapai oleh orang lain, tim, atau kelompok melalui perilaku dan tindakan. Locke menyatakan bahwa penetapan tujuan merupakan proses kognitif dari beberapa utulitas praktis. Pandangannya adalah bahwa keinginan dan tujuan individu merupakan determinan perilaku yang utama. Teori penetapan tujuan juga menempatkan penekanan yang spesifik terhadap pentingnya tujuan sadar dalam menjelaskan perilaku yang termotivasi. Locke menggunakan adanya keinginan dan tujuan untuk mengusulkan dan menyediakan dukungan penelitian untuk pendapat bahwa semakin kuat suatu tujuan akan menghasilkan tingkat kinerja yang tinggi jika tujuan ini diterima oleh individu.

Teori penetapan tujuan (goal setting theory)
Penetapan tujuan memiliki empat macam mekanisme: 
a. Tujuan adalah yang mengarahkan perhatian
b. Tujuan adalah yang mengatur upaya
c. Tujuan adalah meningkatkan persistensi
d. Tujuan adalah menunjang strategi untuk dan rencana kegiatan

Hasil penelitian Edwin Locke menunjukkan bahwa : 
1. Tujuan yang cukup sulit ternyata menghasilkan tingkat kerja yang lebih tinggi daripada tujuan yang lebih mudah.
2. Tujuan khusus, cukup sulit untuk menghasilkan tingkat output yang lebih tinggi.

Daftar Pustaka :

- Ivancevich, J. M., Konopaske, R., & Matteson, M. T. 2006. Perilaku dan manajemen organisasi. Jakarta : Erlangga.
- Abdullah, A. G., Aziz, A. R., & Ahmad, M. Z. 2008. Kuala Lumpur : PTS Professional Publishing Sdn. Bhs.
- Effendi, N. F. 2008. Pendidikan dalam keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.

No comments:

Post a Comment